Jika dilihat dari seorang mahasiswa public relations, kedua hal tersebut dinamakan perbedaan persepsi. Ada beberapa orang yang merasa games memiliki manfaat dan ada pula orang yang merasa games hanya berakibat tidak mengenakan. Tergantung mereka memilih kemana.
Seorang public relations diharuskan untuk bisa melihat peluang diantara dua persepsi tersebut.
Peluang apakah?
Disini semua mengarah kepada tujuan sang public relations. Jika ia merupakan bagian dari perusahaan yang berhubungan dengan games maka ia akan mendukung dan ikut menyebarkan manfaat dari bermain games, namun jika ia tidak ada hubungan dan cenderung bertolak belakang dari games, maka ia akan menyebarkan akibat dari bermain games.
Jika public relations sudah berbicara, maka hal itu tidak akan berhenti. Mengapa?
seorang public relations harus melihat dari segala aspek pendukung.
Jika berbicara perusahaan maka penjelasan singkatnya akan seperti penuturan diatas. Namun, jika berbicara pribadi hal tersebut bisa dikerucutkan.
Menurut saya, sebagai mahasiswa yang cenderung menyenangi games, hal tersebut sangat bermanfaat. Mengapa?
games bisa dikatakan simulasi dunia nyata, dengan bermain games kita bisa belajar dan mengamati bagaimana cara berinteraksi dengan orang sekitar. Dengan bermain games kita bisa mencoba berbagai hal tanpa beresiko, asalkan tidak berlebihan.
Terlebih lagi ketika mencoba games online, disana akan banyak sangat-sangat interaksi sosial yang terjadi. Tidak hanya didunia maya tetapi para pemain bisa saling bertemu dan bertukar pikiran. hal itu sangat membantu untuk menambahkan link atau koneksi pertemanan.
Darisanalah kita akan tahu dan bisa mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi? bermanfaat bukan?